Tulus pada perayaan 60th CIMB Niaga di SUTOS (Picts from twitter @CIMBIndonesia) |
Siapa yang tidak mengenal Tulus hari ini? Mulai dari anak-anak sampai ibu-ibu pun tau dan menikmati musiknya. Tunggu dulu, anak-anak dan ibu-ibu, ga salah? :)
*****
Berawal dari ajakan mendadak dari sahabat saya, pergilah kami ke Surabaya Town Square a.k.a Sutos sore kemarin (17 Mei 2015). Saya dan sahabat adalah penikmat musik Tulus. Awalnya agak enggan untuk meng-iya-kan ajakannya. Masih jelas di ingatan saya, bagaimana saat saya di Jatim fair bersamanya melihat Tulus tahun lalu. Saat itu, sebagian besar dari penonton (tampaknya) siswa-siswi SMA dan mahasiswa/i semester awal. Saat Tulus di atas panggung, tak jarang terdengar jeritan bernada tinggi meneriakkan "Tuluuus", "kyaaa", "Bang Gajaaah", "Bang Tuluuus". Hahaha. Biasanya saya bercanda dengan bertingkah seperti itu saat bertemu teman saya. Ga nyangka bisa melihat kejadian ini dalam suasana nyata. Awalnya lucu dan menyenangkan bisa memperhatikan seseorang (atau beberapa lebih tepatnya) yang meluapkan emosinya di tempat umum dengan percaya diri. Menyenangkan, hingga ada seorang gadis berteriak dengan nada yang cukup tinggi berada di dekatmu. Campuran antara kaget dan agak terganggu, hehehe.
Saat Tulus membawakan lagu-lagunya di Jatim fair tahun lalu, hampir semua penonton ikut bernyanyi bersamanya, dari awal hingga akhir lagu. Dari lagu pertama hingga lagu terakhir. Hanya di beberapa lagu suara penonton melemah saat bernyanyi bersama, mungkin mereka lelah. Tapi begitu Tulus membawakan lagu hitsnya, para penonton kembali ikut bernyanyi bersama =))
Saat Tulus membawakan lagu-lagunya di Jatim fair tahun lalu, hampir semua penonton ikut bernyanyi bersamanya, dari awal hingga akhir lagu. Dari lagu pertama hingga lagu terakhir. Hanya di beberapa lagu suara penonton melemah saat bernyanyi bersama, mungkin mereka lelah. Tapi begitu Tulus membawakan lagu hitsnya, para penonton kembali ikut bernyanyi bersama =))
Tampak sweet mungkin, menandakan sebagian besar yang hadir malam itu menyukai lagu-lagunya dan menghafalnya.
Tiba-tiba saya teringat saat melihat Kahitna beberapa bulan sebelumnya. Saat itu, mas Yovie Widianto menyiapkan sebuah kolaborasi antara Kahitna, Yovie & Nuno, dan 5 Romeo. Sebuah lagu medley yang hanya diiringi denting piano Mas Yovie *tsah bahasanya*. Saat itu, mas Yovie meminta para penonton untuk diam dan menikmati satu lagu spesial tersebut, mengingat beberapa lagu yang dibawakan sebelumnya selalu diiringi nyanyian dari para penonton. Saat beberapa bait mulai dinyanyikan, dan beberapa penonton ikut bernyanyi, mas Yovie tiba-tiba menghentikan permainan pianonya. Mas Yovie meminta tolong kepada para penonton untuk tidak ikut bernyanyi, diam menikmati lagu tersebut dan mempersilahkan para penonton untuk bernyanyi bersama mereka lagi pada lagu-lagu berikutnya.
Lalu sebuah pertanyaan pun melintas di pikiran saya, apakah Tulus, Kahitna, dan penyanyi-penyanyi lain suka saat para penonton ikut bernyanyi dengan mereka dari lagu pertama hingga terakhir? Tidakkah mereka ingin penonton diam sejenak, mendengarkan dengan khidmat, dan menikmati penampilan mereka secara langsung?
Tentu akan bagus saat ada beberapa lagu yang bisa dinyanyikan bersama penonton, sebagai bentuk perhatian penyanyi pada penonton untuk bernyanyi bersama idolanya, memberi mereka sedikit waktu untuk beristirahat, dan memberi mereka sedikit dari apresiasi kami, para penikmat musiknya, kepada lagu-lagunya yang kami hafal dan sukai. Tapi kalau hampir semua lagu, kapan saya, penonton yang jarang ikut nyanyi ini, bisa menikmati nyanyiannya secara live? Bagaimana saya bisa fokus mendengarkan dan menikmati suaranya secara langsung? Bukankah terkadang kita perlu diam, mendengarkan, dan menikmati nyanyian seseorang, lalu memberinya applause semeriah mungkin sebagai apresiasi kita pada penampilannya? Weits, itu kan menurut logika saya yang subyektif. Please let me know if you have different opinions, let me see and learn something from your point of view ;)
Dua hal itu, jeritan nada tinggi dan nyanyian dari awal hingga akhir, membuat saya awalnya agak bergeming dengan ajakan nonton Tulus kali ini. Tapi karena lumayan lama ga ketemu sahabat saya dan proposal skripsi cukup membuat kepala puyeng, di sanalah saya kemarin sore, melihat Tulus bersamanya dan teman pelatihan kami.
Ternyata malam itu berbeda, penontonnya terdiri dari berbagai umur. Sepanjang acara, hanya satu teriakan nada tinggi yang terdengar, Selain itu, para penonton hanya benyanyi bersama pada 1-2 lagu. Sisanya para penonton asyik mendengarkan, sambil komat-kamit bernyanyi pelan. Alhamdulillah, tenanglah saya menikmati penampilan Tulus dan band malam itu, yang terlihat lebih luwes dan interaktif jika dibandingkan saat Jatim fair tahun lalu. Mungkin panggung yang lebih rendah dan lebih dekatnya jarak panggung dengan penonton membuat Tulus lebih mudah berinteraksi dengan penontonnya secara langsung. Mungkin jam terbangnya membuatnya lebih luwes di atas panggung. Kemarin bahkan Tulus sempat "mengambil" handphone dari seorang penonton di depan panggung yang sibuk mengambil gambarnya. Tulus mengambil gambar penonton tersebut dan gambar selfienya bersama bandnya sambil terus bernyanyi. Berbeda dengan Tulus yang saya lihat satu tahun yang lalu, yang masih agak kaku saat awal-awal naik ke panggung lalu perlahan mulai asyik menyanyikan lagu-lagunya dan berinteraksi dengan penonton.
Begitu asiknya penampilan Tulus dan band kemarin, membuat suara letusan balon-balon merah CIMB Niaga nyaris tak terdengar.
Ya, kemarin malam Tulus tampil di Sutos dalam rangka ulang tahun CIMB Niaga. Selamat ulang tahun, CIMB Niaga. Terima kasih telah membawa Tulus ke Sutos kemarin malam. Tolong pikirkan kembali tentang ide balon-balon jatuh dari langit ke arah para penonton yang berdiri di bawahnya. Tempatnya yang sedikit padat terkadang membuat kami terkaget saat ada balon yang meletus di dekat kaki kami. Syukurlah semalam (tampaknya) tidak ada penonton yang fobia balon :P
Di tengah acara semalam, tiba-tiba saya melihat beberapa orang anak kecil berdiri di sekitar saya yang saat itu berada di area depan panggung. Awalnya, saya pikir mereka "menemani" orang tua mereka yang ingin menonton Tulus. Siapa sangka, ternyata anak-anak itu menyukai Tulus. Mereka tampak riang melihat idolanya, bernyanyi di depannya. Tiba-tiba seorang anak menoleh ke arah seseorang di samping saya, seorang ibu muda, sambil berkata, "ma jangan lupa foto ya." Saya sempat menangkap ekspresi wajah Tulus yang sedikit terkejut bercampur senang saat melihat ada beberapa anak kecil beserta sang ibu yang ikut melihatnya dengan ekspresi riang. Penikmat musik Tulus ternyata dari berbagai kalangan usia. Semoga mereka hanya menikmati musiknya tanpa menghayati liriknya, seperti anak-anak jaman saya dulu yang mendengarkan Sheila on 7, Padi, dkk dulu. Semoga mereka tidak dewasa sebelum waktunya. Semoga Tulus suatu saat membuat sebuah lagu anak-anak sebagai hadiahnya pada para fansnya yang masih imut-imut. Hey, who knows, mungkin Tulus membaca posting kurang penting saya ini. Hahaha. Ngimpi tingkat tinggi :P
Perbedaan penampilan Tulus kemarin malam dengan setahun yang lalu membuat saya penasaran, akan seperti apa musik dan penampilan panggungnya di tahun-tahun yang akan datang? Pasti lebih menarik. Semoga lain waktu saya bersama teman-teman berkesempatan kembali menikmati penampilannya secara langsung :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar