PENDERITAAN SAYA BERAKHIR
Setelah saya diusir dari rumah dan menghilang selama dua hari lamanya, nenek memang mulai sedikit melunak terhadap sikap saya tapi ia masih tak segan memukul saya bila saya nakal. Saya pun kembali ke bangku sekolah untuk mengejar beberapa pelajaran yang saya tinggalkan karena menghilang dalam pertualangan saya sebagai kernek angkot. Saya murid yang pintar sehingga tidak ada masalah untuk mengejar pelajaran saya dan itu saya buktikan ketika saya kembali menjadi rangking pertama di kelas saya.
Kepintaran saya sama sekali tidak ada gunanya di kelas karena saya tidak dihargai oleh teman-teman saya. Mereka lebih suka menghina saya sebagai penakut dan pengecut walaupun begitu berhasil juga saya mendapatkan sahabat yang mau bermain dengan saya. Beberapa murid perempuan terkadang masih bicara dengan saya untuk sekedar membahas cerita-cerita yang mereka dongengkan dan saya memiliki sahabat dekat bernama Angel yang sering bicara dan suatu ia bertanya pada saya.